Amnesti Internasional Protes Penangguhan Pembebasan al Khawaja

Diposting oleh Bocah Klepon on Rabu, 25 April 2012

Berita Timur Tengah, - Amnesti Internasional mengkritik kelambatan pengadilan rezim al-Khalifa Bahrain dalam menangani permohonan pembebasan tahanan politik di ne...

Amnesti Internasional mengkritik kelambatan pengadilan rezim al-Khalifa Bahrain dalam menangani permohonan pembebasan tahanan politik di negara ini khususnya Abdulhadi al-Khawaja. Lembaga internasional ini menyatakan, kelambanan ini tak dapat ditelerir dan permaian terhadap nyawa tahanan politik khususnya al-Khawaja yang telah mogok makan selama 75 hari.

Lembaga internasional yang bermarkas di London ini Senin malam (23/4) dalam statatemennya menyatakan, pembahasan tuntutan pembebasan 14 tahanan politik terkemuka termasuk Abdulhadi al-Khawaja dibahas hari Senin dan beberapa menit kemudian ditangguhkan hingga 30 April. IRNA melaporkan.

Sidang ini digelar dengan pengamanan ketat dan tanpa kehadiran para terdakwa. Sebelumnya pengadilan banding digelar dua April lalu membahas tuntutan banding juga ditangguhkan.

Amnesti Internasional menambahkan, penangguhan ini dilakukan di saat Bahrain dalam beberapa hari lalu dilanda aksi demo besar-besaran warga menentang penyelenggaraan balapan Grand Prix Formula 1 dan dalam aksi tersebut satu orang dinyatakan tewas. Para pengunjuk rasa menyerukan pembatalan Grand Prix Bahrain. Sebab, menurut mereka, rezim Manama menggunakan balapan mobil tersebut untuk menutupi pelanggaran HAM di Bahrain.

Deputi Direktur Amnesti Internasional untuk Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara Hasibah Haj Sahrawi mengatakan, petinggi Bahrain menggunakan strategi mengulur waktu, padahal taktik ini sangat membahayakan nyawa Abdulhadi al-Khawaja yang mogok makan selama 75 hari dan jiwanya diambang kematian.

“Al-Khawaja dan 13 terdakwa lainnya di kasusi seluruhnya ditahan karena menggunakan kebebasan berpendapatnya di aksi demo menentang pemerintah,” ungkap Sahrawi.

Di bagian lain statemen Amnesti Internasional disebutkan, al-Khawaja menekankan bahwa ia akan melanjutkan aksi mogok makan hingga dibebaskan dan mengingat penangguhan pembahasan tuntutan pembebasan tahanan politik ini maka sepertinya kecil kemungkinan ia akan dibebaskan hingga 30 April. Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas nasib al-Khawaja.

Masih menurut organisasi initernasional ini, pasukan keamanan Bahrain menangkap putri Abdullhadi al-Khawaja. Zainab al-Khawaja ditangkap pada Sabtu (21/4) setelah melakukan aksi protes terhadap penahanan sang ayah. (IRIB Indonesia/MF)


Timur Tengah