Warga Saudi Kembali Banjiri Jalan-jalan di Kota Qatif

Diposting oleh Bocah Klepon on Jumat, 06 April 2012

Berita Timur Tengah, - Para demonstran anti-rezim Al Saud kembali membanjiri jalan-jalan di kota Qatif, di provinsi timur Arab Saudi yang kaya minyak. Mereka meny...

Para demonstran anti-rezim Al Saud kembali membanjiri jalan-jalan di kota Qatif, di provinsi timur Arab Saudi yang kaya minyak. Mereka menyerukan pembebasan seorang aktivis Hak Asasi Manusia.

Warga Saudi menggelar unjuk rasa terpisah di dalam kota Qatif dan sekitarnya pada Kamis (5/4) untuk menuntut pembebasan Fadel al-Monassef. Demonstrasi tersebut tetap digelar warga Saudi meski ada larangan dari pemerintah.

Kementerian Dalam Negeri Saudi pada tanggal 5 Maret 2011 mengeluarkan pernyataan melarang segala bentuk demonstrasi, pawai atau protes, dan seruan untuk menggelarnya, karena hal itu dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah Islam, nilai-nilai dan tradisi masyarakat Saudi. Selain itu, demonstrasi juga mengganggu ketertiban umum dan merugikan kepentingan publik dan swasta.

Sejak bulan Februari 2011, warga Saudi telah melakukan demonstrasi secara teratur hampir di seluruh  provinsi timur negara itu, terutama di kota Qatif dan Awamiyah. Mereka menyerukan pembebasan semua tahanan politik, kebebasan berekspresi dan berkumpul, serta mengakhiri diskriminasi sektarian.

Demonstrasi semakin berkobar dan lebih intensif memprotes rezim Al Saud ketika pasukan keamanan Saudi menewaskan lima pengunjuk rasa dan melukai puluhan lainnya di wilayah tersebut.

Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia, termasuk Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di Amerika, Amnesti International di Inggris dan Human Rights First Society(HRFS) berbasis di Saudi, menuduh pemeritah Riyadh membungkam perbedaan pendapat melalui intimidasi dan pelanggaran hak-hak dasar warga negara.

Berbagai kelompok HAM tersebut juga mengecam rezim Al Saud atas penganiayaan terhadap para demonstran dan mendesak negara itu untuk melakukan penyelidikan atas pembunuhan terhadap para pengunjuk rasa.

Riyadh telah meningkatkan tindakan keras terhadap para demonstran sejak awal 2012. (IRIB Indonesia/RA)


Timur Tengah