Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menyatakan bahwa jejak “kelompok teroris terorganisir” dapat dilihat dalam serangan bom di Suriah.
Dalam suratnya yang dilayangkan kepada Dewan Keamanan Jumat (25/5), Sekjen PBB mengatakan bahwa tingkat dan kemajuan dalam berbagai aksi pengeboman terbaru di Suriah menunjukkan keterlibatan kelompok-kelompok teroris.
Ban mengatakan, “Pemerintah (Suriah) menegaskan bahwa kelompok-kelompok teroris tersebut aktif di dalam negeri, sama seperti sejumlah kelompok oposisi. Front al-Nusra mengaku bertanggung jawab atas sedikitnya enam pengeboman terbaru.”
Ban mendesak negara-negara anggota PBB untuk “tidak mamasok senjata kepada pemerintah atau kelompok bersenjata di Suriah.”
Karena menurutnya dukungan dan bantuan senjata dan pelatihan militer dari pihak mana pun akan mengancam pemberlakuan gencatan senjata.
Ban menegaskan bahwa situasi secara keseluruhan di Suriah sangat tegang dan hanya tercapai sedikit kemajuan di sejumlah sektor.
Satuan tim pengawas PBB dikerahkan ke Suriah guna memantau pelaksanaan gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata.
Gencatan senjata merupakan bagian prakasa perdamaian enam poin yang diusulkan oleh utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan pada bulan Maret lalu.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Instabilitas di negara ini telah merenggut nyawa ratusan orang. termasuk pasukan keamanan Suriah.
Pemerintah Damaskus menuding kelompok dan geng bersenjata mendalangi instabilitas di negara ini dan bahwa aktivitas mereka disetir oleh pihak-pihak asing. (IRIB Indonesia/MZ)