Hizbullah merilis statemen mengutuk ledakan bom di Damaskus pada hari Kamis (10/5). Demikian dilaporkan IRNA dari Beirut. Di statemen ini dijelaskan, kata-kata kecaman dan penilaian buruk bagi pembantaian massal seperti ini tidak layak digunakan karena kata-kata ini belum cukup menjelaskan esensi kejahatan ini. Sebuah kejahatan yang mencabik-cabik badan anak-anak dan warga lainnya serta insiden ini terjadi di hadapan PBB serta seluruh dunia.
Apakah ini merupakan Musim Semi Arab yang diharapkan Washington beserta sekutunya ? Atau ini merupakan contoh kecil dari kebebasan yang diusung AS dan diharapkan diterapkan di Suriah serta bangsa Arab lainnya ? Sebuah kebebasan yang telah merenggut puluhan ribu nyawa rakyat Irak dan negara-negara kawasan lainnya dan Washington meneriakkan klaimnya untuk membebaskan bangsa tersebut dari penderitaan.
Dunia dewasa ini menuntut dihentikannya dan kecaman terhadap aksi teror seperti ini serta pelaku dan pendukungnya baik Barat maupun Arab.
Meski tim pengamat internasional berada di Suriah, PBB saat ini masih memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk menghentikan kejahatan seperti ini serta memperjelas sikapnya terhadap aksi tersebut.
Hizbullah mengecam keras aksi teror ini serta mengharapkan perlawanan baik pemerintah maupun rakyat Suriah yang tengah menjalankan reformasi sejati. Karena reformasi ini merupakan tuntutan rakyat serta menjamin kepentingan nasional serta merupakan langkah yang sangat berani.
Hizbullah juga menyampaikan rasa solidaritasnya terhadap keluarga korban serta mengharap ampunan dan rahmat Allah Swt. Hizbullah juga berharap mereka yang cidera diberi keselamatan dan cepat sembuh. (IRIB Indonesia/MF)
