Wahabi Siapkan 450.000 Dolar Bagi Pembunuh Assad

Diposting oleh Bocah Klepon on Selasa, 29 Mei 2012

Berita Timur Tengah, - Seorang mubaligh Wahabi di Arab Saudi akan memberikan hadiah sebesar 450 ribu dolar bagi yang mampu membunuh Presiden Suriah, Bashar Assad...

Seorang mubaligh Wahabi di Arab Saudi akan memberikan hadiah sebesar 450 ribu dolar bagi yang mampu membunuh Presiden Suriah, Bashar Assad.

Hal itu merupakan kelanjutan sikap provokatif dari sejumlah pejabat negara-negara Arab di kawasan khususnya Saudi dan Qatar yang anti-Damaskus guna memperparah krisis Suriah dan justifikasi terhadap intervensi asing ke negara itu.

Televisi al-Alam Senin (28/5) melaporkan, beberapa jam setelah terjadi pembantaian yang dilakukan kelompok bersenjata Suriah di wilayah al-Houla, Ali al-Rabii, mubaligh wahabi dalam situs jaringan sosialnya menyiapkan dana sebesar 450 dolar bagi yang berhasil membunuh Presiden Assad.

Dalam pembantaian di wilayah al-Houla, sekitar 100 warga Suriah tewas. Di antara korban tewas terdapat lebih dari 30 anak yang berumur di bawah 10 tahun.

Menurut pengakuan para saksi dan penduduk setempat, pelaku kejahatan tersebut adalah anasir bersenjata.

Langkah mubaligh Wahabi tersebut dilakukan sejalan dengan propaganda Barat dan sejumlah negara Arab di kawasan guna menyudutkan dan mengkambinghitamkan pemerintah Damaskus.

Berdasarkan pengakuan oposisi Suriah, Arab Saudi dan Qatar dibantu Amerika Serikat dan Turki adalah pendukung utama bagi anasir bersenjata di Suriah untuk menyuplai dana, senjata dan logistik.

Pejabat Saudi dan Qatar berulangkali menuntut masyakarat internasional dan negara-negara di kawasan untuk melakukan intervensi militer ke Suriah.

Meski gencatan senjata telah diberlakukan sejak tanggal 12 April, namun kelompok bersenjata di Suriah telah ribuan kali melanggar kesepatakan tersebut. Menurut laporan terbaru, mereka telah melanggar salah satu prakarsa utusan khusus PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, tersebut, lebih dari 3500 kali.

Mubaligh dan Mufti Saudi memiliki sejarah panjang dalam menciptakan provokasi, fitnah dan pembunuhan di negara-negara kawasan. Ketika Irak diduduki AS, mereka berperan aktif memberikan petunjuk kepada anasir bersenjata di negara itu dan menyulut fitnah dan konflik kesukuan. (IRIB Indonesia/RA)


Timur Tengah