“Kami menuntut DK-PBB merujuk enam poin prakarsa Annan pada Bab VII supaya masyarakat internasional dapat memikul tanggung jawab,” kata Perdana Menteri Qatar dalam rapat Komite Kementerian Arab terkait Suriah di Doha, Sabtu (2/6) .
Bab VII Piagam PBB memungkinkan DK-PBB untuk mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk aksi militer, guna memelihara atau memulihkan perdamaian dan keamanan internasional.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh utusan khusus PBB dan Liga Arab, Kofi Annan ke Suriah.
Lebih lanjut PM Qatar mengatakan, “Kami meminta Annan untuk menetapkan jangka waktu bagi misinya di Suriah, karena tidak dapat diterima bahwa pembantaian dan pertumpahan darah terus terjadi sementara misi sedang berlangsung tanpa batas waktu.”
Pertemuan Liga Arab di Qatar diadakan satu hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow menentang sikap sejumlah negara Barat yang menyerukan pengunduran diri Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Paris pada 1 Juni, Putin mengatakan, mengapa kita berpikir bahwa jika kita mendesak pemerintah Suriah saat ini untuk mundur dari kekuasaan, maka kesejahteraan umum akan tercipta besok di sana.
“Apa yang terjadi di Libya? Apa yang terjadi di Irak? Apakah tindakan itu akan menggiring pada kondisi yang lebih aman di sana? Kami mengusulkan untuk bertindak secara akurat, dan setidaknya seimbang di Suriah, ” tegas Presiden Rusia. (IRIB Indonesia/RA)
