Konspirasi Anti Maliki, Bukti Kegagalan Rezim Teluk Persia

Diposting oleh Bocah Klepon on Sabtu, 09 Juni 2012

Berita Timur Tengah, - Abdul Salam al-Maliki, anggota parlemen Irak dari kubu Aliansi Nasional mengatakan, konspirasi anti Nouri al-Maliki, Perdana Menteri Irak ...

Abdul Salam al-Maliki, anggota parlemen Irak dari kubu Aliansi Nasional mengatakan, konspirasi anti Nouri al-Maliki, Perdana Menteri Irak sejatinya sebuah perang yang dirancang dari luar. Menurutnya konspirasi ini sebagai kelanjutan dari kegagalan rezim Arab di Teluk Persia termasuk Qatar dan Arab Saudi.

Menurut laporan Fars News dari Baghdad, beberapa hari terakhir terlihat berbagai upaya untuk menyingkirkan Nouri al-Maliki beserta kabinetnya melalui mosi tak percaya. Disebutkan pula Aliansi Kurdistan juga terlibat dalam kasus ini.

“Nouri al-Maliki yang saat ini menjadi perdana menteri Irak selain menduduki posisi ini juga penjamin persatuan dan independensi Irak, khususnya setelah Baghdad mulai memutus ketergantungannya dengan pihak asing serta mulai meniti kembali peran dan posisinya di tingkat regional serta internasional,” ungkap Abdul Salam al-Maliki.

Ia menambahkan, transformasi yang tengah kita saksikan saat ini dan desas-desus yang ada hanya sekedar provokasi asing dan hal ini sangat jelas bagi siapapun yang mengikuti transformasi di Irak.

“Konspirasi yang mengancam Nouri al-Maliki saat ini sejatinya sebuah perang yang dirancang dari luar dan ini menjadi bukti kegagalan pihak asing yang berusaha mengacaukan stabilitas di Baghdad,” tandas Abdul Salam al-Maliki.

Ia mengatakan,”Tak diragukan lagi kepatuhan sejumlah anggota parlemen Irak terhadap ambisi Masoud Barazani, pemimpin Kurdistan akan berakhir pahit bagi mereka, khususnya tuntutan Barazani tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi kubu politik Irak.”

Menurutnya, Barazani berusaha memaksakan kehendaknya kepada kubu politik Irak melalui lobi internasional dan regional yang dimilikinya, padahal terdapat sejumlah anggota parlemen dari berbagai kubu politik Irak yang menolak permainan seperti ini.

“Tentunya kami tidak akan mengikuti ambisi seperti ini, karena dari awal sangat jelas apa yang terkadung dibalik tuntutan ini. Di antaranya adalah pembagian Irak dengan menerapkan sistem federal sesuai dengan harapan Amerika Serikat. Oleh karena itu, kami mengharap seluruh rakyat Irak mewaspadai gerakan seperti ini serta mencegah tangan-tangan asing menentukan nasib negara ini,” tegas Abdul Salam al-Maliki. (IRIB Indonesia/MF)


Timur Tengah