Seperti dilaporkan al-Alam, Sayid Hasan Nasrullah Jum’at (25/5) dalam sebuah pidatonya bertepatan dengan peringatan hari pembebasan wilayah Lebanon selatan dari cengkeraman Israel mengatakan, penculikan peziarah Lebanon oleh kelompok bersenjata Suriah tidak akan mengubah sikap politik Hizbullah terhadap Damaskus.
Sekjen Hizbullah menekankan, sikap muqawama tetap dan tidak berubah serta mendukung dialog politik untuk menyelesaikan krisis di Suriah.
“Jika tujuan kelompok bersenjata menculik para peziarah Lebanon adalah Beirut akan menekan Suriah untuk membebaskan orang-orang tertentu maka hal ini akan menjadi sangat berbahaya dan tuntutan seperti ini tak dapat dipenuhi. Di sisi lain, petinggi Suriah pun tidak akan mengabulkan tuntutan seperti ini,” ungkap Sayid Hasan Nasrullah.
Sekjen Hizbullah seraya memuji seluruh elemen yang berpartisipasi dalam membebaskan sandera Lebanon mengatakan, Lebanon dan sejumlah pemimpin nasional sejak awal penculikan telah mulai menjalin kontak untuk membebaskan para sandera tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Sayid Hasan Nasrullah juga mengutuk aksi penculikan tersebut dan menjelaskan, kita tidak bisa membiarkan sejumlah peristiwa di Suriah akan merembet ke Lebanon sehingga warga Damaskus yang berada di negara kita diserang. “Menyerang fasilitas umum dan harta pribadi warga baik menurut agama atau undang-undang tidak diperbolehkan,” tandas Sayid Hasan Nasrullah. (IRIB Indonesia/MF)
