Di sisi lain, saat al-As’ad meluncurkan klaimnya ini Koran Haaretz cetakan Israel dua hari lalu menulis, kemungkinan di Suriah digunakan bom kimia. Demikian dilaporkan Fars News (Jum’at 8/6).
Sementara itu, berbagai media massa beberapa hari lalu menulis sejumlah pertemuan yang digelar antara anasir bersenjata Suriah dan perwira tinggi keamanan Rezim Zionis Israel di Riyadh, Arab Saudi menekankan dilanjutkannya serangan terhadap warga Damaskus dan meningkatkan propaganda terkait pelanggaran HAM di Suriah.
Kubu oposisi Suriah hari Kamis (5/6) juga menegaskan sikap mereka untuk melanjutkan serangan bersenjata kepada pasukan pemerintah.
Di sisi lain, pemerintah Damaskus memberikan ultimatum selama 24 jam kepada kelompok sparatis dan memperingatkan bahwa pasca berakhirnya ultimatum tersebut maka militer akan menyerang kelompok bersenjata yang mendapat dukungan asing ini.
Kelompok sparatis di Suriah yang memperoleh dukungan dari sejumlah negara Barat serta Turki, Qatar dan Arab Saudi masih tetap melanjutkan aksi brutalnya membantai warga sipil dan militer Suriah. (IRIB Indonesia/MF)
