Muhammad Mursi Menang di Emirat, Abu Dhabi Khawatir

Diposting oleh Bocah Klepon on Senin, 11 Juni 2012

Berita Timur Tengah, - Para petinggi Uni Emirat Arab rupanya khawatir dengan dukungan warga Mesir yang tinggal di negara ini terhadap Muhammad Mursi, kandidat pr...

Para petinggi Uni Emirat Arab rupanya khawatir dengan dukungan warga Mesir yang tinggal di negara ini terhadap Muhammad Mursi, kandidat presiden dari kubu Ikhwanul Muslimin.

Seperti dilaporkan al-Alam, situs Watan mengutip sumber-sumber terpercaya di Emirat mengatakan, petinggi negara ini sangat khawatir dengan hasil pemilu presiden Mesir di Dubai.

Hasil pilpres Mesir di Emirat menunjukkan Muhammad Mursi berhasil meraih 11.344 suara dan Ahmad Shafiq kandidat lainnya yang merupakan mantan perdana menteri terakhir rezim Hosni Mubarat meraih 5.579 suara.

Konsuler Mesir di Dubai menyatakan, di Emirat tercatat 17.403 warga Mesir yang menyalurkan suaranya. Sementara itu, sekitar 16.923 suara dinyatakan sah dan 480 suara lainnya tidak sah. Adapun 143 suara yang namanya tidak terdaftar dikirim ke konsulat Mesir.

Yang mengkhawatirkan petinggi Emirat adalah kecondongan warga Mesir yang tinggal di negara ini kepada kandidat dari Ikhwanul Muslimin.

Sementara itu, sejumlah pengamat menekankan bahwa kondisi ini disebabkan penentangan warga Mesir terhadap Ahmad Shafiq, karena warga Mesir menilai Shafiq sebagai simbol rezim terguling.

Uni Emirat Arab baru-baru ini melancarkan serangan besar-besaran terhadap warga yang mendukung Ikhwanul Muslimin. Pejabat Emirat dalam beberapa bulan terakhir menangkap sejumlah anggota kelompok Pro Reformasi (al-Islah). Tak hanya itu, Abu Dhabi juga mencabut kewarganegaraan 16 warganya dan membuka peluang untuk mengusir mereka.

Pejabat keamanan Emirat juga tak segan-segan menangkap Sheikh Sultan bin Kayed al-Qasimi, pemimpin kelompok Pro Reformasi (al-Islah). Saat ini ia berada ditahanan pemerintah Emirat.

Sumber-sumber Emirat menekankan, dinas keamanan negara ini mengawasi dengan ketat warga Mesir di negara ini yang memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Sejumlah sumber malah menyebutkan pemerintah Emirat mengintrogasi warga Mesir. (IRIB Indonesia/MF)


Timur Tengah