“Laporan sejumlah media mengenai kejadian di al-Qubeir Hama benar-benar palsu,” kata pemerintah Suriah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi Kamis pagi.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah oposisi menyatakan bahwa pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad membantai sekitar 100 orang, termasuk 20 perempuan dan 20 anak, di desa al-Qubeir, Rabu (6/6).
“Sebuah kelompok teroris melakukan kejahatan keji di wilayah Hama yang diklaim sembilan korban,” tambah pernyataan pemerintah itu.
Kantor berita SANA Rabu melaporkan sebuah kelompok teroris bersenjata membunuh seorang brigadir jenderal dan dua anggota pasukan keamanan di sekitar Damaskus.
Dua anggota pasukan keamanan Suriah juga tewas dalam aki baku tembak dengan kelompok teroris bersenjata di provinsi barat Latakia pada Rabu.
Sejumlah orang, termasuk anggota pasukan keamanan tewas dalam kerusuhan yang meletus di Suriah pada Maret 2011. Suriah mengatakan pihak asing yang mensponsori penyabot dan teroris bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Pada tanggal 25 Mei, sebanyak 108 orang, termasuk 49 anak dan 34 perempuan, tewas di kota Houla, yang terletak di provinsi tengah Homs.
Beberapa negara Barat menyalahkan Damaskus atas pembantaian Houla, tetapi hasil penyelidikan pemerintah Suriah atas insiden mematikan ini menunjukkan bahwa kelompok bersenjata anti-pemerintah Damaskus melakukan pembunuhan untuk memuluskan jalan bagi intervensi militer asing terhadap negara Arab itu. ” (IRIB Indonesia/PH)
