Keputusan Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merilis laporan terkait aksi buas Israel terhadap anak-anak Palestina di wilayah pendudukan membangkitkan kekhawatiran petinggi rezim ilegal ini. Demikian dilaporkan Kantor Berita Palestine al-Youm Senin (26/3).
Sumber-sumber pemberitaan menyebutkan, Wakil Ban Ki-moon, Radhika Coomaraswamy menyusun laporan terkait nasib anak-anak di wilayah sengketa dan ia membuat bab khusus terkait Israel.
Di laporan tersebut secara pedas ia mengkritik Rezim Zionis Israel dan menuding militer rezim ini berusaha menarik anak-anak Palestina dan memanfaatkan mereka untuk menjadi mata-mata bagi Tel Aviv. Coomaraswamy juga memperingatkan eskalasi kekerasan warga distrik Zionis terhadap anak-anak Palestina di wilayah pendudukan.
Laporan ini juga mencatat pengakuan sekitar 116 anak Palestina yang ditangkap militer Israel. Anak-anak tersebut mengaku dipukuli dan dilecehkan oleh serdadu Israel serta ditempatkan di sel individu.
Perilisan laporan ini tak lama setelah Dewan HAM PBB meratifikasi resolusi pada hari Kamis lalu. Meski terlambat, Dewan HAM mendukung pembentukan tim pencari fakta internasional untuk mengkaji dan menyelidiki pembangunan distrik Zionis di wilayah pendudukan.
Resolusi ini mendapat reaksi keras para pemimpin Rezim Zionis Israel (IRIB Indonesia/MF/RA)
