Di sela-sela sidang Dewan Keamanan hari ini yang membahas pelanggaran HAM di Palestina pendudukan, Jaafari kepada IRNA mengatakan, sebuah negara Arab di hari yang seharusnya mendukung hak bangsa tertindas Palestina terhadap kejahatan israel malah melontarkan masalah yang sama sekali tidak berkaitan dengan sidang sehingga sidang Dewan Keamanan kali ini menguntungkan Tel Aviv.
Jaafari seraya mengkritik pengajuan masalah friksi antara Uni Emirat Arab dan Republik Islam Iran terkait tiga pulau Tunb Besar, Tunb Kecil dan Abu Musa menambahkan, tidak mengherankan jika di sidang Dewan Keamanan terkait Palestina selanjutnya sejumlah dubes negara akan melontarkan masalah friksi regional atau sekap bola ketimbang membahas agenda utama sidang yakni masalah Palestina.
Jaafari menilai tindakan wakil Arab Saudi ini sebagai upaya mengabiskan waktu sidang dan ia pun mengecam keras aksi tersebut.
“Diharapkan sidang Dewan Keamanan hari ini membahas berbagai kasus pelanggaran HAM di Palestina oleh Israel dan pengambilan keputusan. Ulah sejumlah wakil negara yang melontarkan masalah parsial dan tidak berhubungan dengan sidang mencegah terealisasinya agenda utama,” tambah wakil tetap Suriah di PBB ini.
Wakil tetap Arab Saudi di PBB di sidang Dewan Keamanan PBB yang digelar Senin sore (23/4) membicarakan kesepakatan antara Iran dan Emirat soal tiga pulau yang disengketakan kedua pihak. Padahal wakil Emirat yang juga hadir di sidang tidak memberikan komentar sama sekali.
Sikap tak profesionel dubes Arab Saudi di PBB ini menuai reaksi keras dari sejumlah wakil negara lain dan membangkitkan keheranan pengamat dan wartawan yang hadir.
Di pembicaraanya, wakil Arab Saudi mengisyaratkan transformasi di kawasan Timur Tengah dan menandaskan, pemerintah despotik tidak memiliki solusi lain keculai merusak. Pernyataan dubes Arab Saudi ini menuai reaksi negatif dari wartawan mengingat struktur pemerintahan Riyadh yang despotik dan pelanggaran HAM di negara ini. (IRIB Indonesia/MF)
