Hamid al-Bayati, dubes Irak di PBB saat sidang Dewan Keamanan Selasa (10/4) terkait masalah Irak menyatakan, kami berhasil memindahkan sekitar 1.200 anggota MKO dari kamp Ashraf ke kamp transit sementara dengan bantuan delegasi PBB dan upaya utusan khusus organisasi ini, Martin Coupler.
Ia menambahkan, pemerintah Irak meminta DK PBB membantu pemindahan serta penempatan anggota milisi ini ke negara lain.
Wakil Irak di PBB menekankan, berdasarkan UUD negara ini pemerintah Baghdad tidak diperkenankan mengijinkan anggota MKO untuk tetap tinggal di negara ini.
Al-Bayati dalam kesempatan tersebut juga menyinggung krisis di Suriah. “Sejak meletusnya krisis di Suriah, Irak senantiasa menyatakan penolakannya atas opsi militer untuk mencegah tuntutan rakyat terkait kebebasan, demokrasi dan reformasi politik di negara ini,” tegas al-Bayati.
Ia menambahkan, kami menyeru pemerintah Suriah dan kubu oposisi untuk menghindari aksi kekerasan, karena hal ini malah memperluas kerusuhan dan membuka perang saudara.
Wakil Irak di PBB menandaskan, kewajiban moral membuat kita harus berusaha menghentikan kerusuhan di Suriah dan menekan pihak-pihak yang bertikai untuk memulai perundingan.
“Perundingan merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan krisis di Suriah dan Irak mendukung penuh prakarsa Kofi Annan, utusan khusus PBB untuk memadamkan kerusuhan di Damaskus serta menyelesaikan krisis ini secara damai,” tandas al-Bayati (IRIB Indonesia/MF)
