Pejabat televisi Nil Rabu (30/5) menegaskan bahwa Alaa dan Gamal, bersama dengan tujuh terdakwa lainnya, membuat keuntungan ilegal dari penjualan sebuah bank.
Mubarak dan dua putranya, sudah di penjara, dan akan menerima vonis pada tanggal 2 Juni mendatang atas tuduhan korupsi. Dalam sidang pertama, Gamal pernah menganggap dirinya sebagai pewaris ayahnya dan Alaa sebagai seorang pengusaha kaya.
Mantan diktator dukungan Barat itu akan diadili dalam kasus keterlibatannya dalam kematian sekitar 900 demonstran selama revolusi rakyat tahun lalu yang mengakhiri tiga dekade masa pemerintahannya. Diperkirakan Mubarak akan divonis hukuman mati jika terbukti bersalah.
Para terdakwa dituduh mendapatkan saham mayoritas bank al-Watany dengan memborong para pemegang saham kecil melalui sebuah perusahaan kedok tanpa mengungkapkan hal itu di pasar saham.
Vonis akan dirilis pada saat yang sangat sensitif menyusul mantan perdana menteri terakhir Mubarak, Ahmad Shafiq, sedang berjuang menggalang dukungan rakyat Mesir untuk melawan rivalnya dari kubu Ikhwanul Muslimin Muhammed Mursi di putaran kedua pilpres pada tanggal 16-17 Juni.(IRIB Indonesia)
