Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa pemerintah Bahrain harus segera membebaskan aktivis terkemukaNabeel Rajab.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (11/6), Joe Stork, Wakil Direktur HRW urusan Timur Tengah menegaskan bahwa pihak berwenangBahrainmenggunakan kedok penyelidikan kriminal untuk melecehkan dan menghukum NabeelRajabkarena berbicara menentang kebijakan-kebijakan elit penguasa negara itu.
Ia menambahkan, “Mereka terus meningkatkanpelanggaranterhadaphak dasar untuk kebebasan berbicara dengan menambahkan tuduhan terhadapRajabsaat dirinyaterus mengkritik pemerintah.”
Rajab kembali ditangkap pada tanggal 6 Juni atas tuduhan memposting pesan di Twitter terkait rezim Al Khalifa.
Nabeel Rajab adalah KetuaPusat Hak Asasi Manusia di Bahrain dan anggota komite penasihatHRWdivisi Timur Tengah.
Iadiberikan jaminan padatanggal28 Mei, beberapa hari sebelum kembali ditangkap.
Pengacaranya mengatakanbahwaRajab juga dituduh berpartisipasi dalam demonstrasi anti-rezim Manama pada bulan Januari.
Rajab awalnya ditangkap di Bandara Internasional Bahrain di Manama pada tanggal 5 Mei setelah pulang dari Beirut,ibukota Lebanon.(IRIB Indonesia/RA)