Penulis AS Beberkan Fakta di Balik Pembantaian Massal Houla, Suriah

Diposting oleh Bocah Klepon on Rabu, 06 Juni 2012

Berita Timur Tengah, - Justin Raymond, seorang penulis asal Amerika Serikat mengungkap fakta di balik kejahatan sadis Houla, Suriah, dengan menyinggung bantuan d...

Justin Raymond, seorang penulis asal Amerika Serikat mengungkap fakta di balik kejahatan sadis Houla, Suriah, dengan menyinggung bantuan dana milyaran dolar para penguasa Arab di Teluk Persia kepada Barat untuk mengobarkan krisis laksj di Suriah.

Mehr News mengutip laporan koran al-Tsaurah, Raymond mengatakan, “Kejahatan sadis di wilayah Houla di kota Homs serta ketergesaan media massa Arab dan Barat dalam menuding pemerintah Suriah bertanggungjawab dalam insiden tersebut, adalah dalam rangka menciptakan kondisi seperti di Benghazi, Libya, untuk mempersiapkan intervensi militer ke Suriah.”

Dikatakannya bahwa para perancang skenario kejam di Houla menghadapi masalah besar yaitu tidak adanya bukti yang membenarkan bahwa peristiwa pembantaian itu dilakukan oleh pemerintah Suriah.

Salah satu bukti yang mereka kemukakan adalah foto seorang anak yang tengah melangkah di atas jenazah yang siap dikuburkan. “Foto ini memang sangat menyayat hati, akan tetapi setelah beberapa waktu terbukti bahwa foto itu bukan berkaitan dengan insiden Houla karena sesungguhnya foto itu berkaitan dengan Irak dan fotografernya adalah Marco Di Lauro asal Italia,” tegasnya.

Pada awalnya mereka [Barat dan Arab] mengklaim bahwa pasukan pemerintah melancarkan bombardir artileri terhadap kawasan permukiman Houla, akan tetapi kemudian terbukti bahwa para korban ditembak dari dekat atau dengan kata lain dieksekusi.

Raymond lebih lanjut menjelaskan bahwa fakta yang tidak diungkap oleh media massa Barat adalah sekitar 60 kelompok bersenjata beraktivitas di Suriah dan mereka semua mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Kelompok-kelompok tersebut mendapat suplai senjata dan dana dari Arab Saudi dan Qatar, serta para penguasa di negara-negara Teluk Persia. Beberapa waktu lalu, para penguasa rezim-rezim Arab juga menggelontorkan dana besar kepada kroni mereka di Barat yang dipimpin oleh Jerman, untuk menyusun fase-fase berikutnya dalam krisis Suriah.

Penulis Amerika ini juga menyinggung bahwa Inggris juga telah mengucurkan bantuan dana kepada kelompok-kelompok bersenjata Suriah di saat yang sama London tidak memperhatikan tuntutan rakyatnya.

Di lain pihak sebuah komite anti-normalisasi hubungan dengan Israel di Tunisia merilis statemen dan menyatakan bahwa tujuan dari perluasan makar terhadap bangsa Arab dan Islam khususnya di Suriah adalah penaklukan “benteng-benteng terakhir pertahanan muqawama” dan dalam rangka melayani kepentingan Zionis. 

Ditegaskan pula dalam statemen tersebut bahwa Suriah akan dihadapkan pada perang yang berkepanjangan yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, dengan dukungan Arab Saudi, Qatar, dan Turki. (IRIB Indonesia/MZ)


Timur Tengah