Para demonstran yang berunjuk rasa pada hari Jumat (1/6) mendesak pemerintah bertindak untuk mencegah terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok sehari-hari, terutama bahan bakar yang cenderung meningkat.
Harga kebutuhan pokok masyarakat Yordania melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Rakyat Yordania mengelar demonstrasi sejak Januari 2011 lalu untuk menuntut reformasi politik, termasuk terpilihnya perdana menteri melalui pemilu dan keseriusan pemerintah dalam memberantas korupsi.
Sejak demonstrasi meletus tahun lalu, penguasa Yordania Raja Abdullah II telah memecat dua perdana menteri untuk menenangkan para pengunjuk rasa.
Raja juga telah mengubah pasal 42 undang-undang dasar negara itu, untuk menunjukkan kepada rakyat mengenai pemberian peran lebih tegas kepada parlemen dalam proses pengambilan keputusan. Tapi kubu oposisi menilainya hanya formalitas belaka.(IRIB Indonesia/PH)
